Selasa, 11 Juni 2013

Menang Lomba Foto Indonesia 2012″ oleh Tempo.Co




Artikel Berita : “Zulkifli Menang Lomba Foto Indonesia 2012″ oleh Tempo.Co

Jual Baju Anak

March 13, 2013 / by / 0 Comment
REVIEW OVERVIEW

0
0
TEMPO.COJakarta - Zulkifli asal Sumatera Barat menjadi pemenang dalam Lomba dan Pameran Foto Indonesia 2012 dengan tema Cinta Indonesia dari Mata ke Hati 2012, yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Galeri Alun-alun, Grand Indonesia dan Central Park Mall. 
Lewat karyanya Pacu Jawi Gigik Ikua, Zulkifli mengalahkan 12 ribu lebih foto yang masuk. Selain itu, Bintari Mahardika dalam foto berjudul,Our Respect to the Hero menjadi pemenang dari katagori pelajar dan I Made Adi Dharmawan dengan foto berjudul Nasionalis Dini menjadi juara katagori mahasiswa.
Lulusan Universitas Bung Hatta, yang menjadi kontributor berita dan foto untuk media di Sumatera Barat ini, mengabadikan lomba balap sapi dengan tema Pacu Jawi. Menurut ketua juri fotografer dan dosen, Goenadi Haryanto, karya Zulkifli lebih jeli menampilkan obyek, makanya dinamakan Gigik Igua yang artinya menggigit ekor. Joki dalam foto Zulkifli terlihat menggigit ekor untuk memacu sapinya berlari lebih kencang. Dan untuk obyek berbeda, Zulkifli juga harus mengambil obyek dari ketinggian lokasi acara.
Pacu Jawi merupakan acara di sejumlah kecamatan di kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, yang memanfaatkan sawah seusai panen untuk balapan sapi. Pada 11 Februari 2012, hampir 300 orang fotografer berada di arena Pacu Jawi. Selain fotografer Sumatera Barat dan Indonesia, juga hadir beberapa rombongan fotografer dari Singapura, Malaysia, India, Korea, dan Jerman.
Sebelum meraih lomba ini, karya Zulkifli meraih juara pertama kategori umum turnamen fotografi terbesar nasional Piala Presiden RI 2012 pada bulan Agustus 2012. Pada Maret 2012, ia meraih penghargaan pertama 1st Place International Category General Pivot, HAMDAN International Photography Award 2011-2012 berhadiah uang tunai Rp 130 juta (14 ribu dollar Amerika).
Setelah 180 foto hasil lomba dipamerkan di Galeri Alun-alun, Grand Indonesia, dan Promenade LG Terra, Central Park, Jakarta hingga hari ini, pameran akan dilanjutkan  di   ajang Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) yang berlangsung di Epicentrum pada 21-25 November 2012.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Pangestu mendukung pameran ini karena memberikan kesempatan kepada masyarakat melihat destinasi pariwisata, menyebarluaskan cerita mengenai Indonesia melalui karya foto, dan juga wujud pengakuan kepada fotografer memenangkan lomba.
“Pemerintah perlu memberikan ruang lebih banyak bagi fotografer Indonesia. Ruang publik berfungsi bukan hanya sebagai ruang pamer, juga wadah interaksi fotografer dan komunitas kreatif lain agar menghasilkan karya foto yang lebih baik dan memiliki nilai tambah,” kata Mari.
Tahun 2010, kontribusi nilai tambah usaha fotografi, bagian dari subsektor film, video, dan fotografi terhadap produk domestic bruto (PDB) mencapai Rp 1,74 triliun, atau 0,37% dari keseluruhan PDB nominal industri kreatif.
Tenaga kerja yang diserap usaha fotografi ini sekitar 7.158 orang, tumbuh dengan rata-rata 5,8% setiap tahunnya sepanjang 2002-2010. Sementara jumlah usaha fotografi berjumlah sekitar 611 usaha di tahun yang sama.
Menurut Mari, Kemenparekraf akan berupaya meningkatkan kontribusi fotografi sebagai subsektor ekonomi kreatif, baik dari segi PDB, tenaga kerja, maupun nilai ekspor.
“Estimasi nilai ekspor fotografi menunjukkan nilai ekspor belum besar. Namun, hal ini tetap menunjukkan prospek menjanjikan. Ekspor fotografi tumbuh dengan rata-rata 32 persen setiap tahun sepanjang 2002-2010.” katanya. Lomba dan pameran foto ini sudah terlaksana ketiga kalinya. Tahun ini peserta meningkat sampai 500 persen dari tahun sebelumnya 2575 foto.
Tulisan oleh : Evieta Fadjar


Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2012/10/28/162438200/Zulkifli-Menang-Lomba-Foto-Indonesia-2012

ABOUT THE AUTHOR
Fotografi Indonesia
Fotografi Indonesia FotografiIndonesia.net adalah sebuah situs yang dipersiapkan untuk membantu salah satu misi Sub Direktorat Fotografi, Direktorat Pengembangan Seni Rupa, Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yaitu meningkatkan pengembangan kualitas fotografi sebagai sarana promosi. email: info@fotografiindonesia.net Twitter: @fotografi_ind
Leave a Comment


­

Canon PowerShot N Camera‎




15 Artikel Terpopuler Belajar Fotografi Sepanjang 2012

Artikel Fotografi Untuk Pemula

Jumat, 06 Februari 2009

Teknik Dasar Fotografi

Jual Baju Anak 

Teknik-teknik dasar pemotretan adalah suatu hal yang harus dikuasai agar dapat menghasilkan foto yang baik. Kriteria foto yang baik sebenarnya berbeda-beda bagi setiap orang, namun ada sebuah kesamaan pendapat yang dapat dijadikan acuan. Foto yang baik memiliki ketajaman gambar (fokus) dan pencahayaan (eksposure) yang tepat.

A. FOKUS
Focusing ialah kegiatan mengatur ketajaman objek foto, dilakukan dengan memutar ring fokus pada lensa sehingga terlihat pada jendela bidik objek yang semula kurang jelas menjadi jelas (fokus). Foto dikatakan fokus bila objek terlihat tajam/jelas dan memiliki garis-garis yang tegas (tidak kabur). Pada ring fokus, terdapat angka-angka yang menunjukkan jarak (dalam meter atau feet) objek dengan lensa.

B. EKSPOSURE
Hal paling penting yang harus diperhatikan dalam melakukan pemotretan adalah unsur pencahayaan. Pencahayaan adalah proses dicahayainya film yang ada dikamera. Dalam hal ini, cahaya yang diterima objek harus cukup sehingga dapat terekam dalam film. Proses pencahayaan (exposure) menyangkut perpaduan beberapa hal, yaitu besarnya bukaan diafragma, kecepatan rana dan kepekaan film (ISO). Ketiga hal tersebut menentukan keberhasilan fotografer dalam mendapatkan film yang tercahayai normal, yaitu cahaya yang masuk ke film sesuai dengan yang dibutuhkan objek, tidak kelebihan cahaya (over exposed) atau kekurangan cahaya (under exposed).

 Bukaan Diafragma (apperture)
Diafragma berfungsi sebagai jendela pada lensa yang mengendalikan sedikit atau banyaknya cahaya melewati lensa. Ukuran besar bukaan diafragma dilambangkan dengan f/angka. Angka-angka ini tertera pada lensa : 1,4 ; 2 ; 2,8 ; 4 ; 5,6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ; dst. Penulisan diafragma ialah f/1,4 atau f/22. Angka-angka tersebut menunjukkan besar kecilnya bukaan diafragma pada lensa. Bukaan diafragma digunakan untuk menentukan intensitas cahaya yang masuk.

Hubungan antara angka dengan bukaan diafragma ialah berbanding terbalik.
"Semakin besar f/angka, semakin kecil bukaan diafragma, sehingga cahaya yang masuk semakin sedikit. Sebaliknya, semakin kecil f/angka semakin lebar bukaan diafragmanya sehingga cahaya yang masuk semakin banyak."

TEKNIK DASAR FOTOGRAFI




  1. Jual Baju Anak 

    Sejarah Kamera
    Suatu hari, misalkan kita bersama teman-teman sekelas berlibur ke salah satu daerah wisata di tanah air ini. Misalnya, pergi ke Bali, Yogyakarta, Solo, Padang, Ambon, dan daerah lainnya. Sungai, bebatuan, pematang sawah, bunga-bunga, pepohonan, pantai, pegunungan, dan danau merupakan pemandangan indah yang tak luput dari perhatian mata. Kita pasti ingin mengabadikan kenangan manis itu. Karena itu, gunakanlah kamera untuk memotret alam semesta yang indah itu. Cihui, sungguh indah foto-foto hasil jepretan kita.
    Kamera Jadul
    Kok, bisa ya, kamera merekam gambar pada kertas? Bagaimana, sih, cerita sebenarnya mengenai kamera itu? Memang, sulit dipercayai. Ribuan tahun lalu, sebuah percobaan dilakukan oleh sebuah tim, dan telah menghasilnya sesuatu yang disebut fotografi.
    Kapan sih persisnya? Antara abad ke-11 dan ke-16, seseorang telah memiliki kamera yang disebut camera obscura (kamera kabur). Alat-alatnya pun sangat sederhana. Yaitu, cukup dengan tarikan tangan secara cermat. Karena itu, hasilnya berupa gambar yang tidak jelas. Karena kamera jenis itu belum sempurna, maka datang seseorang bernama Daniello Barbaro melengkapinya dengan lensa dan alat pembuka yang selalu berubah, dan bisa mempertajam gambar yang dipotret. Pekerjaan itu dilakukan pada tahun 1568. Wah sudah lama, ya!
    Setelah Thomas Wedgwood dan Sir Humphrey Davy mengadakan percobaan dengan merekam bayangan hitam berupa lukisan, maka camera abscura pun semakin sempurna. Mereka secara bekerja secara tekun pada tahun 1802. Kamera itu mampu mencetak langsung gambar dengan dilapisi kertas, namun tidak membuat cetakan yang permanen.
    Tahun 1816, Joseph Niepce membuat kamera fotografi kasar dari kotak permata dan lensanya diambil dari mikroskop. Ia mampu mengambil gambar negatif. Tahun 1835, William Talbot untuk pertama kalinya membuat gambar positif dari negatif. Ia juga yang pertama kali membuat gambar permanen. Kemudian, datang Louis Daguerra menemukan cara baru, yang bisa merekam gambar pada piring perak. Penemuan ini persisnya pada tahun 1839. Terakhir, tahun 1888, kamera kotak telah beredar di tengah-tengah pasar. Sistem kamera ini disebut Kodak dan dikembangkan oleh Eastman Dry Plate dan Film Company.
    Saat itu, kamera terjual laris. Orang-orang pun menggunakan kamera ini dengan mudah, karena kamena ini hanya diisi film untuk 100 pencahayaan. Lebar gambarnya 6 cm. Kamera ini semakin canggih. Kita pun boleh menduga, kamera kotak ini merupakan awal dikenalnya fotografi yang ada sekarang. Kini, kalau berkunjung ke mall, supermarket atau toko kamera, kita akan melihat ratusan merk kamera yang dibuat. Orang-orang di dunia telah memanfaat penemuan kamera itu. Miliaran gambar telah dihasilkannya. Kita pun tidak bisa membayangkan, bagaimana seandainya kamera tidak ditemukan sampai saat ini.





  2. Paragraf Deduktif
    Setiap hari selalu terjadi kemacetan di Jakarta.Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor , antara lain : Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
    Paragraf Induktif
    Di era zaman globalisasi ini, banyak orang yang memiliki sepeda motor. Itu disebabkan, karena sekarang mereka bisa memiliki sepeda motor dengan cepat dan mudah. Agar tidak datang terlambat, banyak orang yang berangkat bekerja dengan mengendarai sepeda motor. Bahkan anak sekolah pun tidak mau kalah. Mereka berangkat ke sekolah memilih mengendarai sepeda motor. Dari pada naik sepeda biasa ataupun angkutan umum. Begitu juga dengan ibu-ibu. Untuk pergi ke pasar saja, mereka menggunakan sepeda motor. Hal ini menunjukkan bahwa sekarang sepeda motor dianggap sebagai barang yang sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari.



  3. Daftar Pustaka
    1. Pengertian
                Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel- artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sehagian dan karangan yang tengah digarap. Bagi orang awam, bibliografi mungkin tidak penting artinya, tetapi bagi seorang sarjana seorang calon sarjana. atau scorang cendekiawan, daftar kepustakaan itu merupakan suatu hat yang sangat penting.
    2. Fungsi
                Untuk mendeskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan, karena itu fungsi catatan kaki dan daftar pustaka seluruhnya tumpang-tindih satu sama lain.
    Selain itu berfungsi sebagai pelengkap dan sebuah catatan kaki. Pada daftar pustaka dapat mengetahui keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah itu.
    3. Unsur-unsur
                - Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
                - Judul buku, termasuk judul tambahan.
                - Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan     tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
                - Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid. nomor dan tahun.
    4. Bentuk
                Daftar isi disusun menurut urutan alfabetis dan nama pengarangnya. Untuk maksud tersebut nama-nama pengarang harus dibalikkan susunannya: nama keluarga, nama kecil, lalu gelar-gelar kalau ada. Jarak antara baris dengan baris adalab spasi rapat. Jarak antara pokok dengan pokok adalah spasi ganda. Tiap pokok disusun sejajar secara vertikal. dimulai dan pinggir margin kiri, sedangkan baris kedua, ketiga, dan seterusnya dan tiap pokok dimasukkan ke dalam tiga ketikan (bagi karya yang mempergunakan lima ketikan ke dalam untuk alinea baru) atau empat ketikan (bagi karya yang mempergunakan 7 ketikan ke dalam untuk alinea baru).

    Contoh Daftar Pustaka
    Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
    BNSP, (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Kelas V.
    Depdikbud. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Badan Penelitian Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah. Jakarta: Dikti.
    Depdiknas. (2003). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas.
    Depdiknas. (2004). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
    Depdiknas. (2007). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Manajemen Dikdasmen, Dirpom Tk dan SD, BNSP.
    Haryanto, (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
    Hollands Roy, (1983). Kamus Matematika Departement of Mathematics Dundee Colloge of Education. Jakarta: Erlangga
    Rahmat, et al. (2006). Belajar Matematika dengan Orientasi Penemuan dan Pemecahan Masalah. Bandung: Sarana Pancakarya.


    KUTIPAN
    Pengertian
                Kutipan, sebuah kata yang mungkin semua orang belum mengetahui maksudnya apa. Disini saya akan mengulas sedikit mengenai kutipan. Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
    Tujuan
                Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
    a. landasan teori
    b. penguat pendapat penulis
    c. penjelasan suatu uraian
    d. bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
                Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
    1) penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
    2) penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
    3) kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
    4) jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
    5) penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
    6) perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan
    Fungsi Kutipan
                Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
    1) Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
    2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
    3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
    4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
    5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
    6) Meningkatkan estetika penulisan.
    7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang  terkait dengan data pustaka.
    Jenis Kutipan
    a. Kutipan langsung:
    Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
    b. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
    Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
    d. Kutipan pada catatan kaki
    e. Kutipan atas ucapan lisan
    f. Kutipan dalam kutipan
    g. Kutipan langsung pada materi




  4. RESENSI NOVEL 5 CM
    Judul Buku : 5 CM
    Penulis : Donny Dhirgantoro
    Penerbit : PT.Grasindo
    Tahun terbit : November 2007
    Tebal Buku : 381 halaman


    SINOPSIS
               
    Buku 5cm ini menceritakan tentang persahabatan lima orang anak manusia yang bernama Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Dimana mereka memiliki obsesi dan impian masing-masing.
    Arial adalah sosok yang paling ganteng diantara mereka, berbadan tinggi besar. Arial selalu tampak rapi dan sporty. Riani adalah sosok wanita berkacamata, cantik, dan cerdas. Ia mempunyai cita-cita bekerja di salah satu stasiun TV.
    Zafran seorang picisan yang berbadan kurus, anak band, orang yang apa adanya dan kocak. Ian memiliki postur tubuh yang tidak ideal, penggila bola, dan penggemar Happy Salma. Dan yang terakhir adalah Genta yang selalu dianggap sebagai “the leader” oleh teman-temannya, berbadan agak besar dengan rambut agak lurus berjambul, berkacamata, aktivis kampus, dan teman yang easy going.
                Lima sahabat ini telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Suatu ketika mereka jenuh akan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama. Terbesit ide untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Ide tersebut pun disepakati. Selama tiga bulan berpisah itulah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan. Dalam perjalanan tersebut mereka menemukan arti manusia sesungguhnya
    .
    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN NOVEL
    KELEBIHAN NOVEL:
                Kelebihan dari novel ini adalah menggunakan bahasa yang mudah dipahami, memiliki alur cerita yang menarik, tidak hanya percintaan tetapi juga persahabatan dan kasih sayang. Pesan moral yang disampaikan pun sangat menarik sehingga mampu membuat pembaca ingin semakin mengejar semua impian mereka dan impian menjadi kenyataan.
    KEKURANGAN NOVEL:
                Cerita akhir novel ini terasa begitu dipaksakan dengan pembentukan keluarga antara sahabat-sahabat tersebut ditambah dengan keturunan mereka yang begitu sama mewarisi sifat-sifat orangtuanya dan semuanya sebaya, seumuran. Bagi saya, akhir cerita di novel ini terlalu naif. Sekelompok sahabat itu masih saja mempunyai “ruh” kaum muda meski sudah memiki keturunan dan hal tersebut terasa juga pada anak-anak yang masih TK tetapi “jiwa”nya berjiwa kaum muda dewasa. Kedua hal tersebut membuat pembaca sulit membedakan mana yang menjadi anak dan mana yang menjadi bapak, mana yang pemuda dan mana pula yang anak-anak.

    KEMANFAATAN NOVEL:
                Novel ini memiliki alur cerita yang sangat kental dengan persahabatan. Pembaca dapat mengabil hikmah dari novel ini, karena persahabatan tidak akan lekang oleh waktu. Tidak ada yang namanya mantan sahabat atau bekas sahabat. Persahabatan tidak dapat dihancurkan oleh sebuah masalah, karena setiap masalah memiliki jalan keluar.



  5. Pada zaman kamera masih memakai film dan belum menggunakan rangkaian pembantu elektronik, untuk bisa memotret dengan baik, diperlukan pemahaman teori fotografi yang matang. Secara umum, teori fotografi ini melingkupi cara kerja rana dan diafragma pada kamera, pemahaman akan panjang fokal lensa, pemahaman akan kepekaan rekam film serta pemahaman akan komposisi.
    Pada era digital, sebagian besar teori fotografi sudah diambil alih “komputer” pada kamera. Namun, pada era digital pula makin banyak kesalahan baru yang timbul. Kesalahan-kesalahan baru ini timbul karena realitas elektronik dan digital yang juga barang baru di muka bumi ini.
    Perusahaan Panasonic telah melakukan survei atas kesalahan-kesalahan pemula yang hasilnya sebagai berikut:
    ·         Kesalahan tertinggi pada pemakai kamera digital, yaitu sampai 35,2 persen, adalah baterai habis. Kamera digital memang hanya bekerja kalau ada baterai di dalamnya. Maka, kamera digital yang laris umumnya punya baterai yang awet, minimal bisa untuk 500 kali pemotretan.
    ·         Kesalahan pemula yang menduduki peringkat kedua adalah gambar kabur akibat kamera bergoyang saat digunakan, yaitu mencapai 29,3 persen. Goncangan kamera alias camera shake memang kesalahan pemakai. Namun, kamera yang baik akan meminimalkan hal ini dengan bentuknya yang ergonomis dan kecepatan rana yang lebih tinggi. Gambar kabur akibat goyangan subyek yang difoto juga mendominasi hasil survei, yaitu dengan 22,7 persen. Kesalahan ini adalah akibat pemakai salah memperkirakan kecepatan rananya.
    Untuk dua kesalahan tersebut, perusahaan Panasonic telah mengatasinya dengan fasilitas ISO otomatis dalam kamera-kamera terbaru mereka. Dengan fasilitas ini, sebuah kamera akan menaikkan setelan ISO kalau mendeteksi kemungkinan adanya goyangan. Dengan naiknya ISO, otomatis kecepatan rana ikut naik.
    Time lag
                Kesalahan pemula yang persentasenya menduduki nomor tiga adalah terlambatnya memotret adegan akibat kelambatan sang kamera bereaksi. Hal ini lazim disebut time lag, yaitu jeda antara saat rana ditekan dan saat kamera bereaksi. Mungkin time lag adalah masa lalu karena saat ini kamera yang beredar umumnya sudah punya reaksi cepat. Kesalahan yang juga cukup tinggi terjadinya, dengan persentase 16,8 persen, adalah salah fokus. Kesalahan ini umumnya menyangkut focusing pit alias fokus lari ke bidang nun jauh di sana. Oleh Panasonic, kesalahan ini dieliminasi lewat kemampuan kamera mencari fokus ke wajah manusia terdekat alias fasilitas face detection. Kesalahan-kesalahan lain hasil survei adalah foto terlalu gelap (19,3 persen), memori penuh (16,5 persen), foto terlalu terang (12,2 persen), salah white balance (6,8 persen), salah penyetelan piksel (10 persen), salah kecepatan rana (5,4 persen), dan salah ISO (3,7 persen).
    Di masa mendatang, kalau semua kesalahan sudah bisa diatasi, mungkin siapa pun bisa menghasilkan foto yang bagus secara teknik. Namun, kembali ke realita bahwa foto bukanlah matematika, foto bagus atau foto buruk secara isi akan terjadi karena faktor ini tidak bisa digantikan komputer seperti apa pun. Fotografi memang sudah menjadi realita kehidupan modern, bukan lagi hobi atau profesi semata. (Arbain Rambey/Kompas).
    TEKNIK DASAR FOTOGRAFI
    Teknik-teknik dasar pemotretan adalah suatu hal yang harus dikuasai agar dapat menghasilkan foto yang baik. Kriteria foto yang baik sebenarnya berbeda-beda bagi setiap orang, namun ada sebuah kesamaan pendapat yang dapat dijadikan acuan. Foto yang baik memiliki ketajaman gambar (fokus) dan pencahayaan (eksposure) yang tepat.

    A. FOKUS
    Focusing ialah kegiatan mengatur ketajaman objek foto, dilakukan dengan memutar ring fokus pada lensa sehingga terlihat pada jendela bidik objek yang semula kurang jelas menjadi jelas (fokus). Foto dikatakan fokus bila objek terlihat tajam/jelas dan memiliki garis-garis yang tegas (tidak kabur). Pada ring fokus, terdapat angka-angka yang menunjukkan jarak (dalam meter atau feet) objek dengan lensa.

    B. EKSPOSURE
    Hal paling penting yang harus diperhatikan dalam melakukan pemotretan adalah unsur pencahayaan. Pencahayaan adalah proses dicahayainya film yang ada dikamera. Dalam hal ini, cahaya yang diterima objek harus cukup sehingga dapat terekam dalam film. Proses pencahayaan (exposure) menyangkut perpaduan beberapa hal, yaitu besarnya bukaan diafragma, kecepatan rana dan kepekaan film (ISO). Ketiga hal tersebut menentukan keberhasilan fotografer dalam mendapatkan film yang tercahayai normal, yaitu cahaya yang masuk ke film sesuai dengan yang dibutuhkan objek, tidak kelebihan cahaya (over exposed) atau kekurangan cahaya (under exposed).