Selasa, 11 Juni 2013

TEKNIK DASAR FOTOGRAFI




  1. Jual Baju Anak 

    Sejarah Kamera
    Suatu hari, misalkan kita bersama teman-teman sekelas berlibur ke salah satu daerah wisata di tanah air ini. Misalnya, pergi ke Bali, Yogyakarta, Solo, Padang, Ambon, dan daerah lainnya. Sungai, bebatuan, pematang sawah, bunga-bunga, pepohonan, pantai, pegunungan, dan danau merupakan pemandangan indah yang tak luput dari perhatian mata. Kita pasti ingin mengabadikan kenangan manis itu. Karena itu, gunakanlah kamera untuk memotret alam semesta yang indah itu. Cihui, sungguh indah foto-foto hasil jepretan kita.
    Kamera Jadul
    Kok, bisa ya, kamera merekam gambar pada kertas? Bagaimana, sih, cerita sebenarnya mengenai kamera itu? Memang, sulit dipercayai. Ribuan tahun lalu, sebuah percobaan dilakukan oleh sebuah tim, dan telah menghasilnya sesuatu yang disebut fotografi.
    Kapan sih persisnya? Antara abad ke-11 dan ke-16, seseorang telah memiliki kamera yang disebut camera obscura (kamera kabur). Alat-alatnya pun sangat sederhana. Yaitu, cukup dengan tarikan tangan secara cermat. Karena itu, hasilnya berupa gambar yang tidak jelas. Karena kamera jenis itu belum sempurna, maka datang seseorang bernama Daniello Barbaro melengkapinya dengan lensa dan alat pembuka yang selalu berubah, dan bisa mempertajam gambar yang dipotret. Pekerjaan itu dilakukan pada tahun 1568. Wah sudah lama, ya!
    Setelah Thomas Wedgwood dan Sir Humphrey Davy mengadakan percobaan dengan merekam bayangan hitam berupa lukisan, maka camera abscura pun semakin sempurna. Mereka secara bekerja secara tekun pada tahun 1802. Kamera itu mampu mencetak langsung gambar dengan dilapisi kertas, namun tidak membuat cetakan yang permanen.
    Tahun 1816, Joseph Niepce membuat kamera fotografi kasar dari kotak permata dan lensanya diambil dari mikroskop. Ia mampu mengambil gambar negatif. Tahun 1835, William Talbot untuk pertama kalinya membuat gambar positif dari negatif. Ia juga yang pertama kali membuat gambar permanen. Kemudian, datang Louis Daguerra menemukan cara baru, yang bisa merekam gambar pada piring perak. Penemuan ini persisnya pada tahun 1839. Terakhir, tahun 1888, kamera kotak telah beredar di tengah-tengah pasar. Sistem kamera ini disebut Kodak dan dikembangkan oleh Eastman Dry Plate dan Film Company.
    Saat itu, kamera terjual laris. Orang-orang pun menggunakan kamera ini dengan mudah, karena kamena ini hanya diisi film untuk 100 pencahayaan. Lebar gambarnya 6 cm. Kamera ini semakin canggih. Kita pun boleh menduga, kamera kotak ini merupakan awal dikenalnya fotografi yang ada sekarang. Kini, kalau berkunjung ke mall, supermarket atau toko kamera, kita akan melihat ratusan merk kamera yang dibuat. Orang-orang di dunia telah memanfaat penemuan kamera itu. Miliaran gambar telah dihasilkannya. Kita pun tidak bisa membayangkan, bagaimana seandainya kamera tidak ditemukan sampai saat ini.





  2. Paragraf Deduktif
    Setiap hari selalu terjadi kemacetan di Jakarta.Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor , antara lain : Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
    Paragraf Induktif
    Di era zaman globalisasi ini, banyak orang yang memiliki sepeda motor. Itu disebabkan, karena sekarang mereka bisa memiliki sepeda motor dengan cepat dan mudah. Agar tidak datang terlambat, banyak orang yang berangkat bekerja dengan mengendarai sepeda motor. Bahkan anak sekolah pun tidak mau kalah. Mereka berangkat ke sekolah memilih mengendarai sepeda motor. Dari pada naik sepeda biasa ataupun angkutan umum. Begitu juga dengan ibu-ibu. Untuk pergi ke pasar saja, mereka menggunakan sepeda motor. Hal ini menunjukkan bahwa sekarang sepeda motor dianggap sebagai barang yang sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari.



  3. Daftar Pustaka
    1. Pengertian
                Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel- artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sehagian dan karangan yang tengah digarap. Bagi orang awam, bibliografi mungkin tidak penting artinya, tetapi bagi seorang sarjana seorang calon sarjana. atau scorang cendekiawan, daftar kepustakaan itu merupakan suatu hat yang sangat penting.
    2. Fungsi
                Untuk mendeskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan, karena itu fungsi catatan kaki dan daftar pustaka seluruhnya tumpang-tindih satu sama lain.
    Selain itu berfungsi sebagai pelengkap dan sebuah catatan kaki. Pada daftar pustaka dapat mengetahui keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah itu.
    3. Unsur-unsur
                - Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
                - Judul buku, termasuk judul tambahan.
                - Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan     tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
                - Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid. nomor dan tahun.
    4. Bentuk
                Daftar isi disusun menurut urutan alfabetis dan nama pengarangnya. Untuk maksud tersebut nama-nama pengarang harus dibalikkan susunannya: nama keluarga, nama kecil, lalu gelar-gelar kalau ada. Jarak antara baris dengan baris adalab spasi rapat. Jarak antara pokok dengan pokok adalah spasi ganda. Tiap pokok disusun sejajar secara vertikal. dimulai dan pinggir margin kiri, sedangkan baris kedua, ketiga, dan seterusnya dan tiap pokok dimasukkan ke dalam tiga ketikan (bagi karya yang mempergunakan lima ketikan ke dalam untuk alinea baru) atau empat ketikan (bagi karya yang mempergunakan 7 ketikan ke dalam untuk alinea baru).

    Contoh Daftar Pustaka
    Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
    BNSP, (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Kelas V.
    Depdikbud. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Badan Penelitian Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah. Jakarta: Dikti.
    Depdiknas. (2003). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas.
    Depdiknas. (2004). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
    Depdiknas. (2007). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Manajemen Dikdasmen, Dirpom Tk dan SD, BNSP.
    Haryanto, (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
    Hollands Roy, (1983). Kamus Matematika Departement of Mathematics Dundee Colloge of Education. Jakarta: Erlangga
    Rahmat, et al. (2006). Belajar Matematika dengan Orientasi Penemuan dan Pemecahan Masalah. Bandung: Sarana Pancakarya.


    KUTIPAN
    Pengertian
                Kutipan, sebuah kata yang mungkin semua orang belum mengetahui maksudnya apa. Disini saya akan mengulas sedikit mengenai kutipan. Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
    Tujuan
                Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
    a. landasan teori
    b. penguat pendapat penulis
    c. penjelasan suatu uraian
    d. bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
                Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
    1) penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
    2) penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
    3) kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
    4) jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
    5) penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
    6) perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan
    Fungsi Kutipan
                Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
    1) Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
    2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
    3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
    4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
    5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
    6) Meningkatkan estetika penulisan.
    7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang  terkait dengan data pustaka.
    Jenis Kutipan
    a. Kutipan langsung:
    Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
    b. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
    Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
    d. Kutipan pada catatan kaki
    e. Kutipan atas ucapan lisan
    f. Kutipan dalam kutipan
    g. Kutipan langsung pada materi




  4. RESENSI NOVEL 5 CM
    Judul Buku : 5 CM
    Penulis : Donny Dhirgantoro
    Penerbit : PT.Grasindo
    Tahun terbit : November 2007
    Tebal Buku : 381 halaman


    SINOPSIS
               
    Buku 5cm ini menceritakan tentang persahabatan lima orang anak manusia yang bernama Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Dimana mereka memiliki obsesi dan impian masing-masing.
    Arial adalah sosok yang paling ganteng diantara mereka, berbadan tinggi besar. Arial selalu tampak rapi dan sporty. Riani adalah sosok wanita berkacamata, cantik, dan cerdas. Ia mempunyai cita-cita bekerja di salah satu stasiun TV.
    Zafran seorang picisan yang berbadan kurus, anak band, orang yang apa adanya dan kocak. Ian memiliki postur tubuh yang tidak ideal, penggila bola, dan penggemar Happy Salma. Dan yang terakhir adalah Genta yang selalu dianggap sebagai “the leader” oleh teman-temannya, berbadan agak besar dengan rambut agak lurus berjambul, berkacamata, aktivis kampus, dan teman yang easy going.
                Lima sahabat ini telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Suatu ketika mereka jenuh akan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama. Terbesit ide untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Ide tersebut pun disepakati. Selama tiga bulan berpisah itulah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan. Dalam perjalanan tersebut mereka menemukan arti manusia sesungguhnya
    .
    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN NOVEL
    KELEBIHAN NOVEL:
                Kelebihan dari novel ini adalah menggunakan bahasa yang mudah dipahami, memiliki alur cerita yang menarik, tidak hanya percintaan tetapi juga persahabatan dan kasih sayang. Pesan moral yang disampaikan pun sangat menarik sehingga mampu membuat pembaca ingin semakin mengejar semua impian mereka dan impian menjadi kenyataan.
    KEKURANGAN NOVEL:
                Cerita akhir novel ini terasa begitu dipaksakan dengan pembentukan keluarga antara sahabat-sahabat tersebut ditambah dengan keturunan mereka yang begitu sama mewarisi sifat-sifat orangtuanya dan semuanya sebaya, seumuran. Bagi saya, akhir cerita di novel ini terlalu naif. Sekelompok sahabat itu masih saja mempunyai “ruh” kaum muda meski sudah memiki keturunan dan hal tersebut terasa juga pada anak-anak yang masih TK tetapi “jiwa”nya berjiwa kaum muda dewasa. Kedua hal tersebut membuat pembaca sulit membedakan mana yang menjadi anak dan mana yang menjadi bapak, mana yang pemuda dan mana pula yang anak-anak.

    KEMANFAATAN NOVEL:
                Novel ini memiliki alur cerita yang sangat kental dengan persahabatan. Pembaca dapat mengabil hikmah dari novel ini, karena persahabatan tidak akan lekang oleh waktu. Tidak ada yang namanya mantan sahabat atau bekas sahabat. Persahabatan tidak dapat dihancurkan oleh sebuah masalah, karena setiap masalah memiliki jalan keluar.



  5. Pada zaman kamera masih memakai film dan belum menggunakan rangkaian pembantu elektronik, untuk bisa memotret dengan baik, diperlukan pemahaman teori fotografi yang matang. Secara umum, teori fotografi ini melingkupi cara kerja rana dan diafragma pada kamera, pemahaman akan panjang fokal lensa, pemahaman akan kepekaan rekam film serta pemahaman akan komposisi.
    Pada era digital, sebagian besar teori fotografi sudah diambil alih “komputer” pada kamera. Namun, pada era digital pula makin banyak kesalahan baru yang timbul. Kesalahan-kesalahan baru ini timbul karena realitas elektronik dan digital yang juga barang baru di muka bumi ini.
    Perusahaan Panasonic telah melakukan survei atas kesalahan-kesalahan pemula yang hasilnya sebagai berikut:
    ·         Kesalahan tertinggi pada pemakai kamera digital, yaitu sampai 35,2 persen, adalah baterai habis. Kamera digital memang hanya bekerja kalau ada baterai di dalamnya. Maka, kamera digital yang laris umumnya punya baterai yang awet, minimal bisa untuk 500 kali pemotretan.
    ·         Kesalahan pemula yang menduduki peringkat kedua adalah gambar kabur akibat kamera bergoyang saat digunakan, yaitu mencapai 29,3 persen. Goncangan kamera alias camera shake memang kesalahan pemakai. Namun, kamera yang baik akan meminimalkan hal ini dengan bentuknya yang ergonomis dan kecepatan rana yang lebih tinggi. Gambar kabur akibat goyangan subyek yang difoto juga mendominasi hasil survei, yaitu dengan 22,7 persen. Kesalahan ini adalah akibat pemakai salah memperkirakan kecepatan rananya.
    Untuk dua kesalahan tersebut, perusahaan Panasonic telah mengatasinya dengan fasilitas ISO otomatis dalam kamera-kamera terbaru mereka. Dengan fasilitas ini, sebuah kamera akan menaikkan setelan ISO kalau mendeteksi kemungkinan adanya goyangan. Dengan naiknya ISO, otomatis kecepatan rana ikut naik.
    Time lag
                Kesalahan pemula yang persentasenya menduduki nomor tiga adalah terlambatnya memotret adegan akibat kelambatan sang kamera bereaksi. Hal ini lazim disebut time lag, yaitu jeda antara saat rana ditekan dan saat kamera bereaksi. Mungkin time lag adalah masa lalu karena saat ini kamera yang beredar umumnya sudah punya reaksi cepat. Kesalahan yang juga cukup tinggi terjadinya, dengan persentase 16,8 persen, adalah salah fokus. Kesalahan ini umumnya menyangkut focusing pit alias fokus lari ke bidang nun jauh di sana. Oleh Panasonic, kesalahan ini dieliminasi lewat kemampuan kamera mencari fokus ke wajah manusia terdekat alias fasilitas face detection. Kesalahan-kesalahan lain hasil survei adalah foto terlalu gelap (19,3 persen), memori penuh (16,5 persen), foto terlalu terang (12,2 persen), salah white balance (6,8 persen), salah penyetelan piksel (10 persen), salah kecepatan rana (5,4 persen), dan salah ISO (3,7 persen).
    Di masa mendatang, kalau semua kesalahan sudah bisa diatasi, mungkin siapa pun bisa menghasilkan foto yang bagus secara teknik. Namun, kembali ke realita bahwa foto bukanlah matematika, foto bagus atau foto buruk secara isi akan terjadi karena faktor ini tidak bisa digantikan komputer seperti apa pun. Fotografi memang sudah menjadi realita kehidupan modern, bukan lagi hobi atau profesi semata. (Arbain Rambey/Kompas).
    TEKNIK DASAR FOTOGRAFI
    Teknik-teknik dasar pemotretan adalah suatu hal yang harus dikuasai agar dapat menghasilkan foto yang baik. Kriteria foto yang baik sebenarnya berbeda-beda bagi setiap orang, namun ada sebuah kesamaan pendapat yang dapat dijadikan acuan. Foto yang baik memiliki ketajaman gambar (fokus) dan pencahayaan (eksposure) yang tepat.

    A. FOKUS
    Focusing ialah kegiatan mengatur ketajaman objek foto, dilakukan dengan memutar ring fokus pada lensa sehingga terlihat pada jendela bidik objek yang semula kurang jelas menjadi jelas (fokus). Foto dikatakan fokus bila objek terlihat tajam/jelas dan memiliki garis-garis yang tegas (tidak kabur). Pada ring fokus, terdapat angka-angka yang menunjukkan jarak (dalam meter atau feet) objek dengan lensa.

    B. EKSPOSURE
    Hal paling penting yang harus diperhatikan dalam melakukan pemotretan adalah unsur pencahayaan. Pencahayaan adalah proses dicahayainya film yang ada dikamera. Dalam hal ini, cahaya yang diterima objek harus cukup sehingga dapat terekam dalam film. Proses pencahayaan (exposure) menyangkut perpaduan beberapa hal, yaitu besarnya bukaan diafragma, kecepatan rana dan kepekaan film (ISO). Ketiga hal tersebut menentukan keberhasilan fotografer dalam mendapatkan film yang tercahayai normal, yaitu cahaya yang masuk ke film sesuai dengan yang dibutuhkan objek, tidak kelebihan cahaya (over exposed) atau kekurangan cahaya (under exposed).


    C. Bukaan Diafragma (apperture)
    Diafragma berfungsi sebagai jendela pada lensa yang mengendalikan sedikit atau banyaknya cahaya melewati lensa. Ukuran besar bukaan diafragma dilambangkan dengan f/angka. Angka-angka ini tertera pada lensa : 1,4 ; 2 ; 2,8 ; 4 ; 5,6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ; dst. Penulisan diafragma ialah f/1,4 atau f/22. Angka-angka tersebut menunjukkan besar kecilnya bukaan diafragma pada lensa. Bukaan diafragma digunakan untuk menentukan intensitas cahaya yang masuk. Hubungan antara angka dengan bukaan diafragma ialah berbanding terbalik."Semakin besar f/angka, semakin kecil bukaan diafragma, sehingga cahaya yang masuk semakin sedikit. Sebaliknya, semakin kecil f/angka semakin lebar bukaan diafragmanya sehingga cahaya yang masuk semakin banyak."

    D. Kecepatan Rana (shutter speed)
    Kecepatan rana ialah cepat atau lambatnya rana bekerja membuka lalu menutup kembali. Shutter speed mengendalikan lama cahaya mengenai film. Cara kerja rana seperti jendela. Rana berada di depan bidang film dan selalu tertutup jika shutter release tidak ditekan, untuk melindungi bidang film dari cahaya. Saat shutter release ditekan, maka rana aka membuka dan menutup kembali sehingga cahaya dapat masuk dan menyinari film. Ukuran kecepatan rana dihitung dalam satuan per detik, yaitu: 1 ; 2 ; 4 ; 8 ; 15 ; 30 ; 60 ; 125 ; 250 ; 500 ; 1000 ; 2000 ; dan B. .Angka 1 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/1 detik. Angka 2000 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/2000 detik, dst. B (Bulb) berarti kecepatan tanpa batas waktu (rana membuka selama shutter release ditekan). Hubungan antara angka dengan kecepatan rana membuka menutup ialah berbanding lurus. "Semakin besar angkanya berarti semakin cepat rana membuka dan menutup, maka semakin sedikit cahaya yang masuk. Semakin kecil angkanya, berarti semakin lambat rana membuka dan menutup, maka semakin banyak cahaya yang masuk"

    E. Kepekaan Film (ISO)
    Makin kecil satuan film (semakin rendah ISO), maka film kurang peka cahaya sehingga makin banyak cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut, sebaliknya semakin tinggi ISO maka film semakin peka cahaya sehingga makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut. Misal, ASA 100 lebih banyak membutuhkan cahaya daripada ASA 400.
    LENSA
    Mengenai Lensa
    Sepertinya beberapa anggota FD banyak yang suka fotografi, dan juga memiliki kameraSLR. Saya ingin berbagi juga tips dan FAQs mengenai lensa SLR.Untuk para pemula, atau mungkin siapa saja yang ingin tahu sebuah lensa secara lebihmendetail, mengenai jenis kacanya, kodenya, teknologinya, dsb. Saya disini akanmencoba menjabarkan (dengan sebaik-baiknya dari kemampuan saya), untuk memberikan pengertian yang lebih dan mudah untuk anda.Sebuah lensa itu tidak mudah di buat, terdapat unsur matematis yang harus tepat danakurat, jenis kaca, jenis lapisan pelindung (coating), jenis motor, dan lainnya.Apalagi bagi kita yang masih tergolong pemula, mungkin kita akan bingung apabila suatusaat kita akan membeli sebuah lensa, atau akan menjual lensa milik kita. Apa aja sih yang perlu kita ketahui? Ya itu terserah anda, sah-sah aja sebenarnya anda tidak tahu apa2mengenai lensa anda, yang penting anda senang memakainya, tapi – apakah itu “baik”?Ya relatif, menurut saya sih ada baiknya mengenal lensa anda sedikit banyak.Ada suatu kutipan, “Knowing your lenses means knowing photography”. Dan ya,menurut saya kalimat itu tepat sekali, dengan mengenal lensa anda, anda bisa tau sampaidimana batas keunggulan lensa anda, dan kekurangannya, sehingga anda dapatmemaximalkan kegunaan lensa anda dalam mengambil sebuah gambar. (Yah kalau andamau memaximalkan dengan cara lain – buat ganjalan pintu misalnya – itu juga terserah anda, hehe, whatever makes you happy!)Langsung saja kita menuju pokok pembahasan.
    ·         FOCAL LENGTH
    Atau sering kita sebut FL (singkatannya). Focal length adalah satuan ukuran sebuah lensadimana ukuran tersebut ditentukan daripada panjang – pendeknya jangkauan sebuahlensa..Sedikit koreksi. Focal length itu adalah jarak nodal point dengan focal planenya. Ataukalau dibayangin adalah jarak titik api dengan film/sensornya.Focal length tidak bergantung pada formatnya, tetapi memiliki implikasi sudut pandangyang berubah-ubah sesuai sensornya. Memang lebih mudah menulis FL dalam mmdaripada AoV dalam derajat atau radian. Karenanya Anders Uschold mengatakan bahwamenggunakan FL untuk illustrasi AoV adalah salah kaprah yang keterusan, padahalinformasi yang hendak disampaikan adalah sudut pandang (AoV)Illustrasinya adalah menggambarkan sudut yang dibentuk oleh kaki-kaki segitigasamakaki, tetapi illustrasinya menggunakan tinggi segitiga tersebut.Dan ini biasanya tertera di lensa tersebut, dengan ukuran millimeter (mm). Focal length juga dapat dibagi menjadi dua type, FIX dan ZOOM. Dua type tersebut juga tentunyamembedakan jenis sebuah lensa. Sebuah lensa zoom, tentunya bisa “maju mundur”,mendekatkan pandangan anda pada sebuah objek, atau menjauhkan pandangan anda darisebuah objek untuk mendapatkan gambar yang lebih luas. Contoh: 18-55mm adalahsebuah lensa zoom. Dia dapat mengambil gambar dari jarak 18mm sampai dengan 55mm(artinya bisa 19, 20, 21, 22, dst s/d 55). Fix atau sering juga di sebut PRIME LENS,adalah sebuah lensa dengan ukuran “mati”. Artinya dia tidak dapat maju mundur, danhanya bisa mengambil foto dengan jarak tersebut. Contoh: 50mm adalah sebuah lensa fix,dan hanya dapat mengambil foto pada jarak 50mm. Apabila anda ingin mengambilgambar yang lebih luas dan menjauhkan diri dari objek, atau ingin mengambil gambar lebih dekat – maka kaki andalah yang harus bergerak – bukan lensa anda. Sebuah focallength juga dapat juga mengartikan angle of view (sudut pandang) sebuah lensa.Contohnya: 12mm mempunyai angle of view 122 derajat, dan 50mm mempunyai angleof view 46.8 derajat.
    ·         APERTURE
    Aperture adalah sebuah ukuran BUKAAN lensa. Atau sering disebut dengan rana. Dankodenya adalah F. Jujur saja, saya tidak tau kenapa namanya F, kenapa tidak X, Y, Z,hehehe. Anyway, F juga biasanya tertera pada lensa dan berguna untuk berbagai hal,antaranya adalah untuk jalur masuk cahaya (semakin besar sebuah F semakin banyak cahaya yang masuk), untuk DOF (Depth of Field – akan dibahas nanti), dan menentukanshutter speed anda – berhubung semakin banyak sinar yang masuk, semakin cepat shutter speed yang anda bisa dapatkan untuk menghindari shake / blur, dan semakin kecil angkasebuah F, maka semakin besarlah bukaan lensanya. F ini dapat membesar (sampai padaukuran maximumnya) dan (mengecil sampai pada ukuran minimum). Semakin kecilangka sebuah F, artinya semakin besar bukaannya. Misalnya, sebuah lensa dengan F/1.4mempunyai bukaan yang jauh lebih besar daripada sebuah lensa dengan F/3.5. Sebuahlensa zoom juga bisa mempunyai bukaan (F) yang berbeda pada ukuran zoom yang berbeda. Misalnya: 18-55mm F/4-5.6. Apa artinya ini? Artinya, pada focal length 18mm,maka bukaan lensa tersebut maximum dapat mencapat 4. Dan pada focal length 55mm,hanya dapat mencapai angka 5.6 (lebih kecil). Anda sendiri pun, dapat mengeset F andasesuka hati, namun tetap terpaut pada angka maximum lensa tersebut – lensa F/4 tidak akan pernah bisa anda set ke 1.4 misalnya, atau 2, atau berapapun yang lebih kecilangkanya daripada 4. Dan angka minimum biasanya sampai dengan F/22. Lebih kecildaripada F/22 maka bukaan (lubang cahaya) pada lensa tersebut sudah hampir tertutupdan sudah tidak berguna untuk meneruskan cahaya ke sensor.Contoh mudahnya ya seperti pupil di mata anda – yang dapat membesar dan mengecilmenyesuaikan dengan cahaya yang ada.
    ·         DEPTH OF FIELD (DOF)
    DOF adalah “kedalaman” sebuah pandangan lensa. DOF juga di tentukan oleh Aperture,atau si F tersebut. Sebuah F/1.4 mempunyai kedalaman pandang yang lebih sempit,dibandingkan F/4. Artinya, apabila anda mengambil sebuah foto yang berisi 2 manusia dan satu berdiri di depan dan satu di belakangnya dan anda focus pada orang yang didepan, pada F/1.4 kemungkinan besar orang yang di depan (yang anda focus) akanterlihat jelas dan tajam, namun orang dibelakangnya akan menjadi semu / buram / blur.Ini bukan gangguan pada lensa atau kamera anda, tapi ini adalah kedalaman pandanglensa anda. Apabila anda mengeset pada F/4, dan focus pada orang yang sama, makakedua orang tersebut – yang depan dan belakang – kemungkinan besar akan terlihat jelasdan sama tajamnya. Itulah sebabnya apabila foto portrait sendiri, banyak orang akanmencari lensa dengan F yang besar (angka F yang kecil), untuk menghilangkan segala bentuk “distraksi” atau gangguan yang dapat menghalangi isolasi sebuah objek.Sedangkan untuk foto pemandangan dimana orang ingin mendapatkan setiap detail –  biasanya akan di set pada F/8 sampai F/11.
    ·         PERSPEKTIF
    Tergantung pada focal length lensa anda, background (latar belakang) sebuah objek dapatterlihat dekat atau lebih jauh. Visual efek tersebut dapat dinamakan “perspektif”. Denganfocal length yang kecil (lebih wide angle), background objek anda anda terlihat lebih jauh, daripada sebuah lensa dengan focal length yang lebih besar.
    ·         MACRO
    Macro adalah jenis lensa yang dapat focus pada sebuah objek dengan sangat dekat, dan biasanya mempunyai kemampuan pembesaran sebuah objek dengan sangat mendetail.Macro ini biasanya juga terbagi menjadi 1:1 (true macro) yang dapat mendapatkan detailsecara 1:1, dan 1:2 (walaupun termasuk lensa macro – banyak orang menyebutnya bukanTRUE macro). Biasanya lensa macro ini digunakan untuk mengambil gambar serangga, bunga, dan benda2 kecil lainnya.
    ·         FISH EYE
    Sebuah jenis lensa yang dapat mengambil gambar dengan angle of view 180 derajat, danmenghasilkan gambar yang agak “spherical” atau cembung. Maka dinamakan lensa mataikan (entah karena bentuk lensanya yang seperti mata ikan – atau gambar yang dihasilkanseperti pandangan seekor ikan). Lensa ini adalah lensa exotis, biasanya tidak dapatdigunakan dalam keseharian kita (jarang lah).
    ·         ASPHERICAL LENS
    Aspherical lens ini bukan lensa biasa, lensa ini cenderung lebih baik kualitasnya, dantetap mempunyai ukuran yang relatif kecil, sehingga dapat mengurangi ukurankeseluruhan sebuah lensa. Dan biasanya, lensa aspherical dapat melebarkan sudut pandang sebuah lensa dengan tetap menjaga ukuran, meningkatkan kualitas dan jugamengungari efek negatif sebuah lensa.
    ·         JENIS ELEMEN LENSA
    Lensa juga terbagi dalam jenis elemen yang berbeda beda pula. Dan ada tingkatannya,tentunya semakin baik tingkatan sebuah elemen, semakin baik pula penangkapangambarnya. Selain elemen lensa “biasa”, ada elemen yang setidaknya diatasnya, dan biasanya sebutannya berbeda untuk setiap produsen lensa yang berbeda pula. Tapikiranya dapat di sebut LD / ED yang artinya Low Dispersion, atau Extra-Low Dispersion. Yang mempunyai kemampuan untuk menghasilkan warna, ketajaman, tingkat purplefringing, dan chromatic aberrations yang lebih baik. Setingkat diatasnya biasanya di sebut SLD / SED yang artinya Super Low Dispersion atau Super Extra-Low Dispersion.Tentunya lensa yang mengandung elemen tersebut lebih mahal daripada lensa yang hanya berisi elemen “biasa”. Namun bukan berart sebuah lensa tanpa elemen tersebut itu jelek lho…
    ·         STABILIZER
    Lensa juga mempunyai stabilizer yang dapat mengurangi blur apabila terjadi goyang /getar, atau shake. Sehingga anda dapat lebih nyaman mengambil gambar tanpa terlalukhawatir apabila anda mengambil foto dimana anda kurang seimbang, atau gemetarankarena gugup mungkin? Hehehe, dan juga membantu saat slow-shutter speed dimanageteran adalah suatu hal yang rawan membuat gambar blur. Stabilizer ini tidak bisadipastikan bekerja 100%, tapi memperbanyak hasil gambar yang baik dibandingkan tanpastabilizer. Misalkan: Anda sedang mengambil foto lowlight dengan shutter speed yangrelatif lambat, tanpa stabilizer, mungkin hanya 5 dari 10 foto yang anda ambil layak untuk di cetak (kecuali anda bisa mematung dengan sempurna), sedangkan denganstabilizer, anda bisa mendapatkan 8 dari 10 foto yang anda ambil, layak untuk di cetak.Stabilizer tidak memberikan kepastian, namun memberikan kemungkin hasil yang baik lebih banyak. Dan juga saya mendengar bahwa lensa dengan stabilizer cenderungmembuat baterai kamera anda lebih boros (benar tidaknya saya belum bisa konfirmasi).Dan juga, sama seperti jenis elemen lensa, setiap produsen mempunyai nama sendiriuntuk stabilizer pada lensa ini. Nikon: VR (Vibration Reduction). Canon: IS (InternalShake-reduction atau Internal Stabilizer gak tau mana pastinya hehe). Leica: Mega O.I.S.(Optical Internal Stabilizer). Dll.
    ·         SUPERSONIC MOTOR
    Lensa lensa generasi baru dilengkapi dengan motor supersonic, dimana lensa tersebutdapat focus lebih cepat, lebih “smooth”, dan lebih sunyi dibandingkan dengan lensa yangtidak mempunyai supersonic motor. Sampai dengan saat ini, Supersonic motor masihterus dikembangkan dan sepertinya akan menjadi sebuah “standard” pada sebuah lensa.
    ·         INTERNAL FOCUS
    Lensa jenis ini mempunyai system IF (Internal Focus) dimana pada saat mencari focus,ukuran fisik sebuah lensa tidak memanjang atau memendek. Tidak semua lensamempunyai fitur seperti, namun saya sangat suka dengan fitur IF ini. Berhubung lensaanda tidak kelihatan maju mundur saat mencari focus (keren aja gitu), dan tidak takutkepentok benda apapun yang mungkin ada didepan lensa anda (siapa tau anda tidak sengaja atau gimana lah).Sekian dulu dari pada yang bisa saya berikan mengenai segi teori dan teknis sebuah lensaSLR, semoga dapat membantu rekan2 sekalian, khusus nya bagi para pemula untuk memahami lebih mendalam kebutuhan lensa anda.Bagi yang merasa ada yang salah, atau ada yang kurang, monggo silahkan dikoreksi atauditambahkan.
    Referensi:
Memuat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar